BANYUMAS - Konfercab Nahdlatul Ulama tingkat Cabang, itu sebuah permusyawaratan tertinggi di lingkungan organisasi Nahdlatul Ulama (NU) tingkat Cabang Kabupaten/Kota. Dengan mekanisme telah diatur didalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD-ART) NU. Sebuah kewajiban yang harus dilaksanakan dan dipimpimpin oleh pengurus Cabang NU, sekali dalam 5 (lima) tahun dimasa khidmatnya.
Konferensi cabang (Konfercab) VII NU Kabupaten Banyumas periode 2017-2022 dengan tema Tradisi, Transformasi dan Kolaborasi, digelar di Pesantren Mamba’ul Ushulil Hikmah Linggasari Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Ahad (11/12/2022). Menjelang satu abad Usia NU, dibuka oleh Rais A’am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar.
Rais A’am PBNU, KH Miftachul Akhyar dalam sambutan pembukaan Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab NU) VII Banyumas, Konfercab ini harus kita lalui bersama-sama. Dan Perkhidmatan kepada NU itu tidak pernah ada batasnya, harus sepanjang hayat, hal inilah yang akan bisa atau tidaknya seseorang diakui oleh para muasis atau pendiri NU.
"Maka inilah harokah, mahabbah semangat untuk bagaimana para muasis ini terus bergembira melihat kita, apalagi mengakui kita sebagai santrinya. KH Miftachul Akhyar menegaskan perkhidmatan di Nahdlatul Ulama (NU) itu, tidak ada batasnya apalagi cuma lima tahun. Dan kita menerima amanat yang sangat besar antara lain amanat ekonomi keumatan, " tegasnya.
Beliau menambahkan perjuangan didalam organisasi ulama dalam bentuk perkhidmatan. Khidmat itu tidak pernah ada batasnya waktu, khidmat itu tidak hanya lima tahun, yang dibatasi itu waktu kepengurusannya lima tahun tapi khidmat keoada NU sepajang massa. Tidak ada istilah persaingan, perebutan kekuasaan, persaingan-persaingan negatif.
"Yang ada adalah fastabiqul khoirot, saling menunjukkan kesungguhan. Karena dengan nilai kekhidmatan kepada NU itulah yang mewarnai kehidupan berorganisasi jam'iyah NU. Dan harus dikedepankan persatuan dan rasa khidmat harus menjadi pondasi pergerakan organisasi. Perlu diketahui saat ini PBNU sedang membutuhkan pikiran konsep bagaimana bisa terus maju dan bermanfaat bagi umat ke depan, " tandasnya.
Ketua panitia Konfercab VII NU Kabupaten Banyumas Periode 2017-2022, H Sudir kepada awak Media dilokasi menyampaikan pelaksanaan Konfercab ini berlangsung lima tahun sekali, yang dipersiapan selama 3 bulan, dengan agenda, diantaranya;
Membicarakan dan menetapkan laporan pertanggungjawaban Pengurus Cabang NU saat ini yang disampaikan secara tertulis
Membahas dan pokok-pokok program kerja 5 (lima) tahun merujuk pada pokok-pokok program kerja wilayah dan garis-garis besar program kerja NU, membahas dan menetapkan masalah-masalah keagamaan dan kemasyarakatan pada umumnya
Mengkaji dan memutuskan rekomendasi organisasi, Ahlul halli wal'aqdi, serta memilih Rais Syuriah dan Ketua Tanfidziyah Pengurus Tingkat Cabang, " paparnya H Sudir.
Selanjutnya, H Sudir menyampaikan Konferensi Cabang dipimpin dan diselenggarakan oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama sekali dalam 5 (lima) tahun. Dihadiri oleh Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU), Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU), untuk meningkatkan pembinaan dan pengembangan organisasi. Konferensi Cabang dapat dihadiri oleh Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PR NU).
“Semoga Allah Swt memberikan kelancaran acara Konfercab VII NU Banyumas tahun ini. Bismillah tawakaltu lahaula walakuata ila bilahil aliyil adzim. Kalau ada perbedaan, namun tetap kita harus mempertahankan nilai-nilai kebersamaan, ” tuturnya.
Siapapun yang terpilih nanti jadi ketua tanfidziyah harus kita dukung, dari 5 (lima) bakal calon yang akan maju pada bursa pilihan Calon Ketua Tanfidziyah, diantaranya; Drs. KH. Imam Hidayat, M.Pdi, KH. Ahmad Rofiq, S. Sos, MA., KH. Sabar Munanto, S.Ag., Mpd.I. KH. Khotmil Kirom, S. Sos.I., M.H. dan KH. Abdurrozak.
"Selanjutnya, ketua terpilih diharapkan mampu membawa perubahan dan kemajuan bagi organisasi ke arah yang lebih baik, ” ujarnya.
Selain itu, Ia mengatakan harus memiliki konsep yang jelas, transparansi dan mampu beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya upaya menyikapi berbagai perkembangan dan kemajuan zaman yang semakin kompetitif.
"Untuk itu, diperlukan kader atau pemimpin NU yang kreatif, inovatif dan selalu berpijak pada paham ahlussunnah wal jamaah, " jelasnya.
Dijelaskan juga oleh Ketua Panitia, H Sudir bagi yang belum mendapatkan kesempatan terpilih menjadi ketua tanfidziyah harus legowo dan ikhlas, karena semuanya adalah santri Mbah Hasyim Asyari. Semuanya adalah para santri, para muassis Nahdlatul Ulama.
"Semoga acara Konfercab ini sukses tanpa ekses dan mendapatkan keberkahan serta kemaslahatan bersama ridlo Allah Swt, " pungkasnya.
Pantauan awak Media di lokasi, nampak semarak dan meriah, ribuan peserta dan undangan, simpatisan NU yang hadir. Terdiri dari unsur pengurus PBNU, PWNU, PCNU, MWCNU, PRNU, se-Kab Banyumas, Sekjen MPR RI, Anggota DPRI, DPR Propinsi, DPRD Banyumas, Bupati, Forkompinda Banyumas, Forkompincam Kembaran, pengurus badan otonom NU, Lembaga NU, para pengurus Ormas lain, Kementrian Agama, Banser, Pagar Nusa dan lainnya. Dalam kesempatan itu, ada juga Baksos dari Tim Traktisi PC JRA Kab Banyumas yang disupport oleh JPZIS NU Care-LAZISNU BERES Purwokerto Barat Banyumas.
Saat berita ini ditulis, rangkaian acara Konfercab VII NU Kabupaten Banyumas masih berlangsung Pemilihan Ketua Tanfidziah dengan 395 pemilih. Sedangkan Rois Syuriah PCNU Banyumas Masa Hikmad 2022-2027 terpilih kembali K.H. Drs. Mughni Labib, M, Si dengan perolehan 203 suara dari 27 MWC dan 368 Ranting NU, dan diprediksikan tengah malam dan atau dini hari baru selesai.
Redaktur : JIS Agung
Kontributor : Djarmanto-YF2DOI